
Salah satu produk dari pak Thomas yakni Stola
Beritaoikoumene.com – Magelang, Jawa Tengah – Pelayanan pendeta di gereja tidak hanya terbatas pada khotbah di mimbar, memimpin ibadah, atau mengunjungi jemaat yang sedang sakit. Tanggung jawab mereka jauh lebih luas, mencakup banyak hal yang kadang terlupakan. Salah satunya adalah ube rampe, yaitu perlengkapan gerejawi yang mendukung citra dan karisma dirinya sebagai pendeta dalam pelayanan. Tanpa dukungan perlengkapan yang tepat, orang mungkin tidak menyadari pengaruhnya terhadap kesan profesionalisme seorang pendeta di hadapan jemaat.
Untuk itu, Pak Thomas Christiawan, seorang pengusaha penyedia perlengkapan gerejawi di Kota Magelang, hadir sebagai salah satu sosok yang memiliki komitmen kuat untuk menyediakan produk unggulan bagi para pendeta. Produk seperti toga, stola, hingga perlengkapan gereja lainnya dihasilkan dengan penuh ketelitian dan berkualitas.
Filosofi hidupnya, “Persembahkanlah yang terbaik bagi Tuhan,” menjadi dasar dalam setiap desain dan pembuatan perlengkapan gerejawi yang disediakannya. Setiap produk yang dia hasilkan tidak hanya berfungsi secara praktis, tetapi juga memancarkan estetika yang dalam. Mampu memperkuat identitas pendeta di dalam menjalankan tugas pelayananya. Ketepatan dalam pembuatan dan kerapian menjadi dua faktor penting yang dia utamakan.
Saat ditemui di rumahnya di Jalan Daha 37 A, Magelang, Thomas berbagi filosofi di balik usahanya.
“Perlengkapan gerejawi seperti toga, stola, clerical collar, dan kalung salib merupakan bagian dari identitas seorang pendeta. Perlengkapan ini mendukung citra profesional dalam pelayanan pendeta. Kami berkomitmen untuk memberikan yang terbaik, agar setiap pendeta dapat menjalankan tugasnya dengan pancaran karisma,” ujar Thomas.
Selain toga dan stola, Thomas juga menyediakan berbagai perlengkapan gereja lainnya, seperti perlengkapan mimbar dan kantong persembahan. Semua perlengkapan ini dibuat dengan tujuan memastikan gereja dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan berkesan. Ia pun siap melayani pesanan dari berbagai daerah, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Pelanggan dapat menghubungi nomor WA 0812 272 4499 untuk informasi lebih lanjut.

Dari dalam negeri hingga ke luar negeri, Thomas telah berhasil mengirimkan berbagai pesanan perlengkapan gerejawi dengan desain yang khas dan menarik.
“Berbagai gereja, baik di dalam negeri maupun luar negeri, kami telah membuatkan perlengkapan berdasarkan pesanan yang masuk, mulai dari toga, stola, hingga kantong persembahan,” ujar Thomas.
Pelanggan dari luar negeri yang mempercayakan perlengkapan gerejawi kepadanya, yaitu Evangelical Lutheran Church in America (ELCA), yang memesan toga untuk para pendetanya. Tak hanya itu, Gereja Interdenominasi Injili Indonesia (GIII) di Tokyo juga memesan stola untuk hamba Tuhan yang melayani di Jepang.
Kepercayaan serupa juga datang dari Sinode JKI yang memesan stola khusus untuk pelayanan mereka. Termasuk GKI Gunung Sahari, memesan pembuatan antependium untuk kebutuhan gereja mereka.
Salah satu produk unggulan yang menarik perhatian adalah Kantong Persembahan/Kolekte. Terbuat dari bahan velvet yang lembut dan tahan lama, kantong ini tidak hanya memiliki fungsi praktis, tetapi juga estetika yang kuat. Dengan hiasan tangkai beraneka bentuk dan bordir yang indah. Thomas bersyukur bisa melayani gereja-gereja di berbagai belahan dunia dengan produknya ini.
“Puji syukur kepada Tuhan, GKI Klasis Sorong Papua juga mempercayakan pembuatan stola kepada kami. Sungguh kami bersyukur dapat melayani banyak gereja” tutur Tomas yang mengajukan resign dari New Armada Magelang guna memaksimalkan usahanya.
Salah satu pelanggan yang datang dan minta dibuatkan toga berwarna putih adalah Pdt. Dr. Ir. Achmad S. Wiratmo, S.Th, M.Min.

“Saya pesan toga berwarna putih untuk emeritasi saya nanti pada tanggal 24 Mei 2025. Ya, saya tertarik dengan toga berwarna putih” kata Pdt. Wiratmo.
Bagi Thomas, setiap pesanan bukan hanya sebuah transaksi bisnis, tetapi juga sebuah panggilan untuk melayani Tuhan melalui kualitas dan keindahan yang dihadirkan dalam setiap produk.
“Ini cara kami melayani Tuhan melalui pengadaan perlengkapan pendeta dan gereja,” pungkas Thomas dengan penuh rasa syukur.
Komitmen dan dedikasi yang dimiliki oleh Pak Thomas Christiawan tidak hanya mencerminkan kecintaan pada profesi, tetapi juga sebuah panggilan menyatukan estetika, fungsionalitas, dan citra profesional dalam setiap aspek pelayanan gereja. Melalui filosofi hidupnya, “Persembahkanlah yang terbaik bagi Tuhan,” ia tidak hanya menjual produk, tetapi menghidupkan kembali makna dalam setiap pelayanan yang dijalani oleh para pendeta di seluruh dunia. (sugeng ph/Red)