
Oleh : Dharma Leksana, S.Th., M.Si.
Beritaoikoumene.com – Jakarta, Setiap tanggal 20 Mei, bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Peringatan ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan sebuah momen krusial untuk mengenang lahirnya organisasi Boedi Oetomo pada tahun 1908. Boedi Oetomo, sebagai salah satu organisasi pergerakan nasional pertama, menjadi tonggak awal dan cikal bakal bagi gerakan kemerdekaan Indonesia. Lalu, apa sebenarnya arti penting memperingati hari bersejarah ini bagi kita sebagai bangsa?
Peringatan Hari Kebangkitan Nasional memiliki makna yang mendalam dan relevan hingga kini:
- Meningkatkan Kesadaran Nasional: Harkitnas menjadi pengingat kolektif akan perjalanan panjang dan berat bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan. Ini menumbuhkan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, tentang pentingnya menghargai dan melanjutkan perjuangan tersebut.
- Menghormati Jasa Para Pejuang: Peringatan ini adalah bentuk penghormatan kita terhadap jasa dan pengorbanan tanpa pamrih para pahlawan dan pejuang yang telah mengorbankan segalanya demi kemerdekaan bangsa.
- Mendorong Semangat Nasionalisme dan Patriotisme: Harkitnas bertujuan membangkitkan kembali dan memperkuat semangat nasionalisme – rasa cinta tanah air – dan patriotisme di sanubari setiap warga negara, mendorong mereka untuk berkontribusi positif bagi kemajuan bangsa.
- Mengingatkan Pentingnya Persatuan dan Kesatuan: Perjuangan kemerdekaan tidak akan berhasil tanpa adanya persatuan dan kesatuan. Harkitnas mengingatkan kita bahwa perbedaan bukanlah halangan, melainkan kekayaan yang jika disatukan akan menjadi kekuatan besar untuk mencapai tujuan bersama.
Dengan memperingati Hari Kebangkitan Nasional, masyarakat Indonesia diajak untuk lebih memahami sejarah bangsanya, menghargai perjuangan para pendahulu, serta meningkatkan kesadaran dan semangat nasionalisme guna membangun Indonesia yang lebih baik di masa depan.
Memahami Nasionalisme sebagai Akar Kesadaran
Semangat yang digaungkan dalam Harkitnas tak lepas dari konsep nasionalisme. Nasionalisme adalah suatu paham atau ideologi yang menekankan pentingnya kesetiaan, pengabdian, dan rasa cinta kepada negara dan bangsa sendiri. Ia dapat diartikan sebagai suatu kesadaran dan perasaan memiliki identitas serta kepentingan bersama sebagai anggota suatu bangsa. Sebagai sebuah paham, nasionalisme bersifat kompleks dengan berbagai bentuk dan interpretasi, namun intinya adalah penekanan pada kepentingan nasional dan identitas bangsa.
Bagi Indonesia, nasionalisme bangsa Indonesia adalah kesadaran dan perasaan memiliki identitas dan kepentingan bersama sebagai satu entitas bangsa. Nasionalisme ini secara khusus menekankan pentingnya kesetiaan dan pengabdian kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta mempromosikan nilai-nilai luhur dan prinsip-prinsip fundamental yang terkandung dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Pentingnya Nasionalisme dan Relevansinya di Era Globalisasi
Nasionalisme memegang peranan vital karena dapat:
- Meningkatkan kesadaran akan identitas bersama sebagai sebuah bangsa.
- Mempromosikan loyalitas dan dedikasi terhadap negara dan bangsa.
- Meningkatkan rasa tanggung jawab dan partisipasi aktif warga negara dalam proses pembangunan.
- Menjadi benteng dalam mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan negara.
Namun, bagaimana nasionalisme berdialektika dengan internasionalisme, terutama di era globalisasi saat ini? Nasionalisme menekankan kepentingan nasional, sementara internasionalisme berfokus pada kerja sama dan hubungan antarnegara demi kepentingan global. Dalam era globalisasi, nasionalisme menghadapi tantangan, seperti potensi berkurangnya kedaulatan negara akibat dinamika ekonomi dan politik global, serta meningkatnya kesadaran akan isu-isu global melalui interaksi antarnegara.
Meskipun demikian, nasionalisme tetap krusial. Negara masih memiliki peran sentral dalam mengatur kehidupan masyarakat, dan identitas bangsa tetap menjadi fondasi penting dalam membentuk kesadaran dan kesetiaan warganya.
Nasionalisme di Masa Depan: Tantangan dan Harapan
Di masa depan, nasionalisme akan terus berkembang dan beradaptasi dengan arus globalisasi. Nasionalisme diprediksi akan tetap menjadi elemen penting dalam membentuk kesadaran kolektif, sementara globalisasi akan terus mendorong kesadaran akan kepentingan global dan perlunya kerja sama internasional. Kuncinya terletak pada kemampuan negara-negara, termasuk Indonesia, untuk mencari keseimbangan yang harmonis antara kepentingan nasional dan tuntutan global.
Dalam menghadapi kompleksitas globalisasi, nasionalisme dapat menjadi kekuatan positif jika diimbangi dengan kesadaran akan kepentingan bersama umat manusia dan semangat kolaborasi antarnegara. Peringatan Hari Kebangkitan Nasional menjadi momentum penting untuk merefleksikan hal ini, memastikan semangat kebangsaan terus menyala dan relevan dalam memandu langkah Indonesia menuju masa depan yang lebih gemilang. (DH.L./Red.***)