
Beritaoikoumene.com – Salatiga – Lembaga Kemahasiswaan (LK) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga merespons cepat Nota Rektor Nomor 001/NR/05/2025 tertanggal 13 Mei 2025 mengenai Surat Penggembalaan dan Perkuliahan UKSW. Dalam Surat Pernyataan Sikapnya, LK UKSW menilai Surat Penggembalaan Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana (YPTKSW) tidak menunjukkan fungsi evaluatif terhadap Rektor dan terkesan membela. Mereka mendesak pihak universitas untuk membuka ruang dialog yang transparan bersama seluruh keluarga mahasiswa demi menjaga nilai-nilai Satya Wacana.
LK UKSW juga menyampaikan interpretasi mereka terhadap motto UKSW (Amsal 1:7a) sebagai sikap penghormatan kepada Tuhan, bukan ketakutan, dan berharap aspirasi mahasiswa dipahami sebagai tanggung jawab moral dan iman Rektor. Tujuan gerakan “Satya Wacana Bergerak” disebut sebagai upaya mendesak ruang dialog, dan penggunaan frasa “menahan diri” dalam Nota Rektor dianggap ironis karena membatasi ekspresi mahasiswa yang memiliki hak konstitusional. Mereka mempertanyakan kepatuhan Rektor terhadap STATUTA terkait pemeliharaan kehidupan kampus yang harmonis dan ketiadaan keinginan mendengarkan aspirasi, serta merasa hak mahasiswa untuk ruang dialog tidak terpenuhi, yang membuat kondisi universitas menyedihkan. Tindakan Rektor dinilai terkesan defensif dan membungkam aspirasi.
Sebelumnya, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (FISKOM) UKSW juga telah menunjukkan sikap tegas terkait dinamika internal ini. Melalui surat pernyataan sikap resmi yang dikeluarkan setelah Rapat Pimpinan FISKOM (6 Mei 2025) dan Rapat Fakultas bersama Lembaga Kemahasiswaan (9 Mei 2025), FISKOM menyerukan empati, kepedulian, dan mendesak pimpinan universitas untuk segera menyelesaikan konflik sebelum tanggal 16 Mei 2025. FISKOM menekankan prinsip bahwa UKSW adalah “rumah” bagi seluruh fakultas.
Konflik internal yang menjadi perhatian FISKOM melibatkan Fakultas Hukum (FH), Fakultas Teknologi Informasi (FTI), dan Fakultas Teologi (FT). Fakultas Hukum sebelumnya menggelar aksi demonstrasi memprotes pemberhentian mendadak Dekan dan pejabat struktural. FTI mengeluarkan Nota Dinas mengindikasikan rencana aksi terkait persoalan di UKSW dan YPTKSW. Keluarga Mahasiswa Fakultas Teologi juga menyerukan aksi #PenjagaIdealismeMemanggil menuntut penyelesaian isu penyelewengan kekuasaan dan keadilan terkait Pdt. Rama Tulus.
Menyikapi situasi ini, FISKOM merumuskan empat poin sikap utama, di antaranya mendorong penyelesaian masalah sesuai aturan dan nilai Kristiani, mendukung pernyataan Senat Universitas yang mendesak penyelesaian konflik secara bijak dan berkeadilan sebelum 16 Mei 2025, mendukung sikap Lembaga Kemahasiswaan FISKOM, dan telah menyampaikan pernyataan sikap dari Alumni Sosiologi FISKOM kepada Rektor. FISKOM juga menyoroti perlunya peninjauan kembali Tata Kelola Lembaga mengacu pada Statuta UKSW 2016.
Surat pernyataan sikap FISKOM yang ditutup dengan seruan “Hiduplah Garba Ilmiah Kita!” ini menunjukkan adanya tekanan yang semakin besar dari berbagai elemen di UKSW.
Sementara itu, Rektor UKSW, Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak., melalui Nota Rektor Nomor 001/NR/05/2025 tertanggal 13 Mei 2025, mengimbau seluruh civitas akademika untuk memperhatikan, menaati, dan melaksanakan isi Surat Penggembalaan dari Pembina YPTKSW. Rektor juga meminta agar proses perkuliahan dan aktivitas tridharma tetap berjalan baik, berpegang teguh pada Motto UKSW, serta menahan diri dan tidak melakukan penyampaian aspirasi yang berpotensi mengganggu ketenangan dan keberlangsungan aktivitas di kampus.
Dinamika internal ini terus menjadi perhatian serius berbagai pihak di lingkungan UKSW, dengan desakan kuat agar pimpinan universitas segera mengambil langkah konkret untuk menyelesaikan permasalahan demi menjaga kondusifitas dan reputasi lembaga.
(Kontributor : Bekti Wiratmaka, SH. – Alumni FH UKSW)