
Beritaoikoumene.com – Salatiga – Sinode Gereja-gereja Kristen Jawa (GKJ) akan merayakan HUT ke-94 dengan tema yang sangat relevan dan menantang bagi gereja di era digital ini: “Algoritma.
Tema ini diangkat sebagai respons atas hadirnya Revolusi Industri 5.0 dan perkembangan pesat di bidang Artificial Intelligence (AI), yang kini bukan hanya mengubah cara kita bekerja, tetapi juga bagaimana kita berinteraksi dan menjalani kehidupan sehari-hari.
Gereja Kristen Jawa sebagai bagian dari umat Allah, hidup di dunia tidak dapat menutup mata terhadap kemajuan teknologi yang semakin maju. Bahkan, AI yang selama ini mungkin terkesan asing bagi jemaat, khususnya jemaat dalam kategori lansia sebenarnya sudah menjadi bagian dari kehidupan kita saat ini.
Mulai dari sistem pengenalan wajah, algoritma media sosial, hingga mesin pencari di internet, teknologi ini telah mengubah cara kita berhubungan, belajar, bekerja, dan berkarya. Pertanyaan sekarang adalah : Bagaimana gereja memandang perkembangan ini?
Dalam rangka HUT ke-94, Sinode GKJ melalui panitia yang dibentuk akan menggali bersama pertanyaan mendasar ini “Apa makna menjadi manusia di tengah kecanggihan teknologi?” Kegiatan ini bukan sekadar perayaan biasa, tetapi merupakan kesempatan dalam mengeksplorasi bagaimana gereja dapat bersikap bijaksana, terutama dalam menyikapi tantangan dan peluang yang ditawarkan oleh teknologi, termasuk AI.
Pdt. Erni Ratna Yunita, M.Si selaku Ketua Panitia HUT 94 Sinode GKJ, menjelaskan salah satu dasar pemikiran mengangkat tema ini saat gereja-gereja di perhadapkan dengan teknologi canggih yang berkembang secara pesat.
“Kami sepakat mengangkat isu tentang AI sebagai bagian dari kesadaran gereja akan dunia yang sedang kita hadapi. Dunia yang sudah sangat dipengaruhi oleh teknologi canggih, dan gereja perlu mengajarkan umat agar dapat memanfaatkan teknologi ini dengan bijaksana. Bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri, tetapi juga untuk kemuliaan Tuhan dan kebaikan sesama.” jelasnya pada kru media melalui WhatsApp.

Di era ini, di mana Generasi Z dan Generasi Alpha tumbuh dalam dunia yang sarat dengan teknologi, gereja tidak bisa terjebak dalam kecemasan atau ketakutan terhadap perubahan. Sebaliknya, gereja perlu menjadi komunitas yang terbuka dan reflektif, yang tidak hanya menerima kemajuan teknologi, tetapi juga siap mengarahkan teknologi tersebut pada tujuan mulia, yakni menyebarkan Injil dan membangun persekutuan jemaat yang kuat.
Dalam rangkaian perayaan HUT kali hal-hal yang akan dibahas berbagai topik menarik seperti:
- Pengenalan AI : Apa itu AI dan bagaimana ia sudah ada dalam kehidupan sehari-hari kita?
- Membangun Pemahaman Bijaksana tentang AI : Bagaimana kita menyikapi perkembangan teknologi ini dengan bijak sebagai umat Tuhan?
- Pelayanan dengan AI : Menggali potensi AI dalam melayani jemaat dan memperluas jangkauan pelayanan gereja.
- Relasi Persekutuan yang Terhubung dengan Teknologi : Bagaimana gereja dapat hidup dalam roh persekutuan, bekerja sama dengan teknologi untuk mencapai tujuan bersama.
Sebuah kesempatan langka bagi jemaat , khususnya generasi Z dan Alpha bersama-sama merenungkan bagaimana gereja bisa menjadi agen perubahan di tengah gelombang digitalyang begitu cepat. Tidak terbuai oleh kemajuan, tetapi dapat menggunakan teknologi dengan bertanggung jawab, melalui keberanian untuk menciptakan keberanian menciptakan algoritma yang berlandaskan pada visi Kristus sebagai Kepala Gereja.
Ayo bergabung dalam perayaan HUT ke-94 Sinode GKJ sesuai dengan undangan dan kuota yang di bagikan. Jadilah bagian dari komunitas yang terus bergerak maju, tidak hanya dalam pembaruan teknologi, tetapi juga dalam peneguhan iman dan pelayanan yang berorientasi pada kemuliaan nama Tuhan Yesus. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk menjawab tantangan zaman dengan hati yang terbuka, pikiran yang bijaksana dan yangan yang siap berkarya.
(Penulis : Pdt. Dr. KRT. Sugeng Prihadi, S.Th., M.Min., M.Th.)