Ecclesia Domestica di Era Digital
RESENSI BUKU
Ecclesia Domestica di Era Digital: Peran Gereja dalam Meningkatkan Kemampuan Digital Keluarga Kristen
Penulis: Dr. Dharma Leksana, M.Th., M.Si.
Bidang: Teologi Digital, Teologi Keluarga, Literasi Digital
Tebal: ±140 halaman
1. Pengantar: Keluarga Kristen di Tengah Badai Digital
Perkembangan teknologi digital telah mengubah secara mendasar wajah kehidupan manusia, termasuk relasi keluarga dan praktik keberagamaan. Media sosial, algoritma, kecerdasan buatan, dan ekonomi atensi tidak lagi berada di luar rumah, melainkan hadir secara intens di ruang domestik keluarga. Dalam situasi ini, keluarga Kristen tidak hanya menghadapi tantangan teknologis, tetapi juga krisis relasional, spiritual, dan pewarisan iman lintas generasi.
Buku Ecclesia Domestica di Era Digital karya Dr. Dharma Leksana hadir sebagai respons teologis yang serius dan kontekstual terhadap situasi tersebut. Buku ini tidak memposisikan digitalisasi sebagai musuh iman, tetapi sebagai ruang teologis baru yang menuntut refleksi, disermen, dan pendampingan gerejawi yang matang.
2. Kerangka dan Pendekatan: Teologi yang Dialogis dan Kontekstual
Secara metodologis, buku ini memadukan:
- teologi keluarga, ecclesia domestica,
- filsafat teknologi (Heidegger, Postman, Floridi),
- teologi digital kontemporer (Spadaro, Campbell, Hess),
- serta pendekatan pastoral dan literasi digital kontekstual Indonesia.
Pendekatan ini membuat buku tidak jatuh pada moralistik teknis atau optimisme digital naif. Sebaliknya, penulis menempatkan teknologi sebagai lingkungan hidup (digital habitat) yang membentuk cara berpikir, berelasi, dan beriman manusia.
Keunggulan utama buku ini adalah konsistensinya dalam melihat keluarga bukan sekadar objek dampak digital, melainkan subjek teologis aktif dalam dunia digital.
3. Kontribusi Utama: Ecclesia Domestica Digital
Salah satu sumbangan penting buku ini adalah pengembangan konsep Ecclesia Domestica Digital, yaitu keluarga Kristen sebagai gereja rumah tangga yang:
- hidup di dalam budaya digital,
- membangun spiritualitas kontekstual,
- melakukan disermen etis atas teknologi,
- dan menjadi ruang utama pewarisan iman.
Penulis dengan meyakinkan menunjukkan bahwa krisis iman generasi digital tidak dapat dijawab hanya dengan program gereja, tetapi harus dimulai dari ekologi iman keluarga yang sehat, reflektif, dan didukung komunitas gereja.

4. Model Ketahanan Digital Keluarga Kristen
Buku ini juga menawarkan Model Konseptual Ketahanan Digital Keluarga Kristen, yang menjadi tulang punggung analisis dan aplikasi pastoral. Model ini dibangun atas empat pilar utama:
- Relasi yang Sehat
- Spiritualitas yang Hidup
- Disermen Digital
- Dukungan Komunitas Gereja
Model ini menegaskan bahwa ketahanan digital tidak ditentukan oleh kecakapan teknologi semata, melainkan oleh kualitas relasi, kedalaman iman, dan keterlibatan gereja. Di sinilah buku ini melampaui wacana literasi digital teknokratis dan menghadirkan literasi digital berbasis iman.
5. Studi Kasus dan Konteks Indonesia
Keunggulan lain buku ini adalah keberanian penulis menghadirkan studi kasus dan praktik baik Ecclesia Domestica Digital di Indonesia, baik yang bersifat empiris maupun tipikal-konseptual. Analisis ini memperlihatkan bahwa keluarga Kristen Indonesia memiliki potensi besar menjadi komunitas iman digital yang tangguh, asalkan mendapat pendampingan yang tepat.
Konteks Indonesia—dengan pluralitas agama, budaya, dan tantangan literasi digital—membuat buku ini relevan tidak hanya bagi gereja, tetapi juga bagi diskursus teologi publik dan kebijakan pastoral.
6. Peran Strategis Gereja dan PWGI
Secara khusus, buku ini memberi perhatian serius pada peran strategis Gereja dan Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia (PWGI). PWGI diposisikan bukan sekadar sebagai produsen berita gereja, tetapi sebagai:
- aktor literasi digital keluarga,
- mediator teologi publik digital,
- dan penjaga etika komunikasi iman di ruang siber.
Analisis ini menjadikan buku relevan bagi pelayan gereja, jurnalis gereja, pendidik, dan pengambil kebijakan gerejawi.
7. Evaluasi Kritis
Sebagai buku ilmiah populer, karya ini berhasil menjaga keseimbangan antara kedalaman akademik dan keterbacaan. Bahasa yang digunakan reflektif, sistematis, dan tidak elitis. Kekayaan referensi internasional dipadukan dengan kepekaan kontekstual Indonesia, sehingga buku ini tidak terasa “diimpor”, melainkan lahir dari realitas gereja lokal.
Buku ini berpotensi menjadi:
- referensi utama teologi digital keluarga di Indonesia,
- bahan ajar di sekolah teologi dan pendidikan Kristen,
- panduan pastoral gereja dan komunitas keluarga,
- serta rujukan strategis bagi gerakan literasi digital gerejawi.
8. Penutup: Buku yang Tepat Waktu dan Diperlukan
Ecclesia Domestica di Era Digital adalah buku yang tepat waktu dan mendesak. Di tengah kebingungan banyak keluarga Kristen menghadapi dunia digital, buku ini menawarkan arah, kerangka, dan harapan. Bukan dengan menolak teknologi, melainkan dengan mengintegrasikannya secara beriman, reflektif, dan bertanggung jawab.
Buku ini layak dibaca, didiskusikan, dan dijadikan dasar gerakan pastoral keluarga Kristen di era digital Indonesia.
Berminat membeli bukunya dalam edisi cetak silakan hub. Contact Center PWGI 085262278227
