Pesan Natal PGI KWI
Beritaoikoumene.com – Jakarta — Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) bersama Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) menyampaikan Pesan Natal Bersama Tahun 2025 sebagai seruan iman dan tanggung jawab moral gereja untuk menghadirkan harapan, keadilan, serta perdamaian di tengah berbagai tantangan kehidupan bangsa dan dunia.
Dalam pesan Natal tersebut, PGI dan KWI menegaskan bahwa peristiwa kelahiran Yesus Kristus bukan sekadar perayaan liturgis tahunan, melainkan panggilan konkret bagi umat Kristiani untuk terlibat aktif dalam pergumulan kemanusiaan. Natal dimaknai sebagai kehadiran Allah yang menyatu dengan penderitaan manusia, sekaligus menjadi sumber pengharapan di tengah krisis sosial, ekonomi, ekologis, dan kemanusiaan yang masih berlangsung.
Pesan Natal PGI–KWI 2025 juga mengajak gereja-gereja di Indonesia untuk menumbuhkan spiritualitas inkarnatif, yakni iman yang diwujudkan melalui tindakan nyata bagi sesama, khususnya mereka yang miskin, terpinggirkan, dan menjadi korban ketidakadilan. Gereja dipanggil untuk tidak bersikap apatis, tetapi hadir sebagai saksi kasih Allah yang membebaskan dan memulihkan martabat manusia.
Dalam konteks kebangsaan, PGI dan KWI menekankan pentingnya peran umat Kristiani dalam merawat persatuan, memperkuat solidaritas sosial, serta meneguhkan komitmen kebangsaan di tengah kemajemukan Indonesia. Natal dipahami sebagai momentum untuk memperkokoh semangat hidup bersama, dialog, dan kerja sama lintas iman demi terciptanya kehidupan masyarakat yang adil, damai, dan bermartabat.
Selain itu, pesan tersebut menyoroti keprihatinan terhadap berbagai bentuk kekerasan, konflik, dan kerusakan lingkungan. Gereja diingatkan untuk mengambil bagian dalam upaya menjaga keutuhan ciptaan sebagai wujud tanggung jawab iman, sekaligus sebagai kontribusi nyata bagi keberlanjutan kehidupan generasi mendatang.
Menutup pesan Natal 2025, PGI dan KWI mengajak seluruh umat Kristiani untuk merayakan Natal dengan kesederhanaan, kepekaan sosial, dan keberanian profetis. Kelahiran Kristus dihayati sebagai kekuatan spiritual yang menggerakkan gereja untuk menjadi terang dan garam bagi dunia, menghadirkan damai sejahtera Allah di tengah realitas kehidupan yang penuh tantangan.
